Lihatlah luka ini yang sakitnya abadi
Yang terbalut hangatnya bekas pelukmu
Aku tak akan lupa tak akan pernah bisa
Tentang apa yang harus memisahkan kita

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini
Jika memang dirimulah tulang rusukku
Kau akan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir (aku menyakitimu)
Ini yang terakhir (aku meninggalkanmu hooo..)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
Ini yang terakhir, dan ini yang terakhir
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi

Jika memang dirimulah tulang rusukku (terlahir untukku)
Kau akan kembali pada tubuh ini (bawa hatiku kembali)
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu seluruh nafas ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
Untukmu seluruh nafas ini
“Aku masih perawan, gak pernah ciuman, pegangan tangan, bercumbu, atau jalan-jalan berdua saja dengan bukan muhrimku, dan dengan laki-laki manapun…”
glek….. “Masa sih…”

“Iya, AKU MASIH PERAWAN, JELAS….!!!!”

aku masih perawan, utuh, murni 100 persen, tidak berkurang sedikitpun, aku tidak pernah “pacaran” seperti orang kebanyakan, aku lihat lelaki itu dari bagaimana pola pikir dikepalanya bukan “Pola Tangan dan Pola Matanya” melihatku.

“Bodoh loe,”

Biar, aku lebih suka dibilang “Bodoh” sebab bodoh itu melindungiku dari melakukan hal-hal “pintar” tapi sebenarnya aku sendiri TIDAK TAHU .

“Sekarang bukan zamannya neng,….”

Ya, benar, sekarang memang bukan jamannya menyembunyikan atau mengatakan “tabu” kalau bicara soal keperawanan, jaman sekarang sudah terbuka, orang bisa bicara dari sudut mana saja, dengan cara berfikir apa saja tentang keperawanan. silahkan. sorry, tapi tidak bagiku.

“Pantesan, sekarang blom dapat pacar…”

“Aku …..cari suami yang bisa dijadikan pacar, bukan pacar yang belum tentu jadi Suami“

“Kolot, Kuno, Nggak Gaul, Nggak ngikutin trend…”

“ah nggak papalah, toh yang bilang aku Kolot, Kuno, Nggak Gaul, Nggak ngikutin trend, itu kan manusia, Tuhan nggak”

“Sok Munafik…!!!!”

“Kalau munafik itu orang yang nggak konsisten, ngomong ini tapi ngelakuin ini, tapi menjaga keperawanan itu kewajiban”


“Sok Suci….!!!!”

“Bukankah “Kesucian” seorang wanita memang harus dijaga, ada orang aneh bilang
“Kamu perempuan tuh memang anak ayah dan ibumu, tapi sebenarnya kamu itu titipan suamimu pada mereka, jadi harus dijaga semuanya, jangan ada yang hilang. Dijaga sampai nanti dia siap membawamu pergi dari mereka dengan satu ikatan yang suci dan diridhoi . Emangnya kamu mau kalau nanti dibilang Ayah dan Ibumu tidak becus menjaga titipannya”


Kesimpulan:

“Hidup ini pilihan dan setiap pilihan ada konsekuensinya, ada tanggung jawab baik dimata manusia maupun dimata Tuhan. silahkan lakukan apa saja karena itu hak dasar kita sebagai manusia bebas, tapi sebagai perempuan alangkah indahnya kalau kita bisa menjaga KEPERAWANAN kita secara utuh sampai nanti dipersatukan TUHAN dalam ikatan suci perkimpoian, seperti kata orang aneh tadi

"Akar utama kebahagiaan kita dan pasangan kita itu kejujuran, bukan dengan “kebohongan”.
Adakah kau tahu apa yang ku rasa
Tersiksa ku tak dapat memilikimu
Tapi tetap akan ku jaga hatiku
Sampai saatnya cintamu kan berpaling pada diriku
Ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah tuk mencintaimu
Sering ku melihat galau di matamu
Berada di antara aku dan dia
Tapi tetap akan ku jaga hatiku
Sampai saatnya cintamu kan berpaling pada diriku
Ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku (sepertiku)
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah tuk mencintaimu
Ku hadapi kenyataan kau bersama dengan dirinya
Namun cintaku padamu takkan terkurung oleh waktu selamanya
Ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku (sepertiku)
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah tuk mencintaimu
(ku pastikan takkan ada yang mampu
Mencintaimu seperti diriku)
Walau nafas harus terpisah dari ragaku
Ku tak akan berhenti, ku tak akan menyerah
Tuk mencintaimu, tuk mencintaimu
aku menikmati masa jombloku..



ya,, ternyata gak separah yang ku kira menjadi seorang jomblo itu..

kita bisa bebas berekspresi sebebas-bebasnya tanpa takut ada yang menghalangi kita..



jadi gini...

setelah putus dari ayahku... perlu waktu sekitar 3 bulanan buat mulihin hati aku lagi..

mungkin terlalu lama buat orang yang ingin segera move on!!

karena semakin lama waktu yang kita gunakan buat pindah kelain hati bakal semakin teringat" apa yang pernah kita lakukan sama mantan kita dulu..



kenapa aku bisa bilang bebas menjadi seorang jomblo??
ya karna disini aku bebas menyukai lelaki manapun, (sekedar kagum loh!)

aku bisa seenaknya bilang "orang itu ganteng" ato bilang "wahh, mupeng deh gue"

hahahah itu sih udah berlebihan deh kayaknya :D gak segitunya juga kok

yang jelas aku seneng ajja dekat dan kenal dengan banyak lelaki..

aku gak perlu takut lagi bakal ada yang sakit hati..

dan gak perlu susah" lagi menjaga hatiku untuk orang yang dulu aku sebut KEKASIH



1'm free like a bird !!

mungkin kata itu menggambarkan keadaanku sekarang kali ya..

kapan lagi coba kita bisa seperti ini kalo gak saat ini..

saat dimana kita sendiri, tanpa ikatan, tanpa komitmen ..


hmmm,, aku wanita normal kali ya,,,

sesekali aku juga merindukan masa" pacaran dulu,,

pengen sih punya pengganti yang baru tapi apa daya..

hati masih belum tertata rapi,
masih ada kepingan" kisah masa lalu yang masih berserakan di pikiranku

kalo gini caranya mau punya yang baru juga percuma, kasian ntar orang baru itu :D

 

masih TRAUMA..

kata singkat yang aku lontarkan ketika ada beberapa dari teman"ku
yang menyuruhku untuk segera pacaran (lagi)

ya aku trauma akan masa laluku,, 

mungkin ini adalah sebuah kesalahan juga..

karna untuk MOVE ON dibutukan sebuah keberanian untuk melangkah 



RAHASIA ALLAH TERLALU INDAH 

untuk sebuah kisah yang kini aku alami :) 

i believe it :)